Rabu, 18 Oktober 2017

Tugas 3

1.      Ilmu akuntansi ialah salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang seni dan teknik untuk mengukur, menjabarkan serta memberikan sebuah kepastian dari beberapa informasi yang berguna untuk menjadi landasan utama bagi para pengguna akuntansi seperti manajer, akuntan, auditor untuk menghasilkan sebuah kepastian.



2.      Ahli dari akuntansi sendiri memiliki berbagai macam bidang – bidang akuntansi, bisa di uraikan sebagai berikut :

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Uraian dari Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) adalah Bidang akuntansi yang memiliki kegiatan seperti mencatat semua kegiatan financial yang berkaitan dengan akuntansi atau yang sudah di khususkan untuk memproses pencatatan ekonomi secara keseluruhan seperti pencatatan transaksi keuangan hingga penyajian data yang sudah menjadi bentuk laporan keuangan perusahaan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Sedangkan yang dimaksud dari akuntansi pemeriksaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk melaksanakan kegiatan pemeriksaan dari hasil yang telah di catat dan laporan keuangan dari suatu badan, laporan bisa dari perusahaan dan bisa juga dari pemerintah.
Akuntansi pemeriksaan ini adalah bidang yang berhubungan langsung dengan bagian audit secara bebas untuk mendapatkan informasi akuntansi yang akan di sajikan nanti sehingga informasi akuntansi tersebut bisa di sajikan dan dapat di percaya tetapi juga memiliki tujuan yang lain seperti taat terhadap kebijakan yang ada, mematuhi prosedur dan penilaian efesiensi dan efektifitas dari suatu kegiatan. Konsep dari akuntansi keuangan atau auditing adalah objektifitas dan independensi yang berasal dari suatu pemeriksaan dan kerahasiaan dari pengumpulan suatu bukti – bukti yang sangat relevan.
Kegiatan yang akan di lakukan oleh bagian auditing adalah memeriksa setiap pencatatan suatu transaksi yang telah terjadi dan juga memastikan bahwa pencatatan dari setiap transaksi sudah sesuai dengan data yang ada, sudah sesuai dengan peraturan – peraturan dalam bidang akuntansi yang berlaku. Sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan, auditor akan menggunakan standar yang umum.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi Manajemen (Manajemen Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tujuan untuk memberikan suatu informasi yang berkaitan kepada manajemen dalam menjalankan suatu usahanya. Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang semua data – datanya bisa dimanfaatkan oleh akuntansi manajemen. Akuntansi dan Akuntansi manajemen memang berbeda dalam pencapaian suatu tujuan tetapi dalam melakukan pelaksanaannya bisa dilakukan dengan cara bersamaan.
Disini bisa dilihat ada beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen (manajemen Accounting) yaitu untuk mengendalikan suatu kegiatan dari perusahaan, memonitori arus kan dari perusahaan, dan juga untuk menilai alternatif dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengendalian suatu perusahaan dengan melalui aktivitas yang di jalan kan atau sering di sebut dengan activity based management yang merupakan tren baru dari akuntansi manajemen.
Sehingga bisa di simpul kan dari bagian akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah suatu cabang dari akuntansi yang memiliki tugas khusus untuk memberikan bantuan pihak internal suatu perusahaan dalam menentukan kebijakan.
Bidang akuntansi manajemen ini juga akan memberikan data yang real kepada pihak manajemen untuk di gunakan sebagai bahan yang akan di bahas untuk menentukan arahan kebijakan perusahaan nanti kedepan nya terutama untuk urusan finansial. Akuntansi manajemen ini tidak terlalu membutuhkan standar yang khusus, karena biasanya hanya sesuai dengan perusahaan.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi Biaya (Cost Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki tugas untuk mencatat serta menghitung dan menganalisis dari suatu data yang berada pada perusahaan industri yang dalam usahanya menentukan berapa besar dari harga pokok produksi dari suatu barang atau dari suatu produk.
Maka dari itu dengan menggunakan akuntansi biaya maka akan mendapatkan laporan harga sehingga bisa di gunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. Dalam bidang akuntansi biaya ini maka bisa menekankan pada penetapan dan mengontrol dari biaya. Akuntansi biaya juga telah memberikan pengarahan pada penetapan untuk menganalisis data yang mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi ataupun biaya yang baru akan terjadi.
Akuntansi biaya ini memang sangat di butuhkan di perusahaan manufaktur yang biasanya memproduksi bahan – bahan yang masih mentah dan di proses menjadi bahan yang sudah jadi. Sehingga sangat di perlukan efisiensi sehingga  akan menghasilkan hasil yang maksimal yang akan meningkatkan laba suatu perusahaan.

5. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan adalah bagian yang akan mempersiapkan data yang akan digunakan untuk perhitungan pajak suatu perusahaan, salah satu bidang akuntansi yang akan menekankan pada suatu masalah pajak yang wajib di bayar oleh perusahaan atau yang akan di bayar oleh perseorangan kepada pemerintah.
Karena dalam perpajakan akan di bahas suatu hukum – hukum yang berkaitan serta perhitungan – perhitungan dalam melakukan suatu usaha sehingga bisa mengetahui berapa besarnya pajak yang akan di bayarkan. Dalam bidang akuntansi perpajakan ini yaitu menyusun surat pemberitahuan dari pajak dan juga mempertimbangkan suatu konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha yang sudah di rencanakan oleh suatu perusahaan.
Tujuan dari bidang akuntansi pajak ini adalah agar suatu perusahaan bisa membayar pajak sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah, dan juga untuk menyajikan hubungan dari sebuah transaksi – transaksi terhadap tarif serta pajak yang sudah ada.
Akan tetapi pada dasarnya ada beberapa kasus, bagian akuntansi perpajakan bisa di gunakan untuk meminimalisir besarnya suatu pajak yang wajib dibayar kepada pihak pemerintah akan tetapi tidak akan melanggar peraturan perpajakan yang telah di tetapkan. Karena secara teknis bagian dari akuntansi perpajakan ini sangat berkaitan dengan SPT, yaitu pembayaran SPT, baik pembayaran PPh atau pembayaran PPn.

6. Peranggaran (Budgeting)

Peranggaran atau yang sering di sebut dengan anggaran (budgeting) adalah bidang dari akuntansi yang akan melakukan suatu kegiatan dengan cara menyusun suatu anggaran, baik dari anggaran pendapatan maupun anggaran dari biaya dasar. Peranggaran ini juga memiliki pedoman, suatu pedoman tertentu ataupun pedoman yang standar dari suatu badan. Anggaran merupakan salah satu pedoman bagi suatu perusahaan , perorangan atau pemerintah sendiri dalam melakukan suatu kegiatan yang finansial nya berada di masa yang akan datang nanti.
Dalam bidang bidang peranggaran ini bisa berhubungan langsung dengan penyusunan rencana keuangan yang mengenai kegiatan dari suatu perusahaan yang akan di gunakan dalam jangka waktu yang tertentu bisa di juga untuk masa yang akan datang dan juga menyertai analisis dan pengawasan nya. Anggaran sendiri adalah sarana untuk menjabarkan suatu tujuan dari perusahaan, anggaran ini bisa berisi tentang rencana suatu kegiatan yang akan di laksanakan oleh suatu perusahaan dan juga nilai uang di masa yang akan datang.
Sehingga bagian akuntansi peranggaran ini juga memiliki tugas yang untuk menguraikan suatu keuangan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang telah di dasarkan pada sistem pengawasan serta analisa. Akuntansi peranggaran ini bisa disebut juga bagian dari salah satu akuntansi manajemen.

7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Akuntansi pemerintahan (Governmental Accounting) adalah salah satu bidang akuntansi yang digunakan untuk menerapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini memiliki tujuan untuk menyajikan suatu laporan keuangan, pengendalian serta memberikan pengawasan keuangan pemerintah atau keuangan negara.
Akuntansi pemerintahan ini juga di harapkan untuk bisa mengatur suatu administrasi keuangan negara atau keuangan pemerintah dengan sebaik mungkin. Dalam bidang ini hanya di khususkan dari dalam melakukan pencatatan dan memberikan pelaporan suatu transaksi – transaksi yang terjadi di badan pemerintahan / negara. Akuntansi pemerintahan juga menyediakan laporan dari akuntansi tentang suatu aspek dalam pengurusan dari administrasi keuangan pemerintahan atau keuangan negara.
Dalam akuntansi pemerintahan ini memiliki tugas untuk menyajikan suatu informasi yang sudah berupa data akuntansi yang berasal dari berbagai aspek pengolahan keuangan pemerintah dan kemudian akan melakukan suatu pengendalian pengeluaran anggaran.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)

Sistem Akuntansi adalah salah satu bidang akuntansi yang bertugas melaksanakan suatu kegiatan dengan merencanakan terlebih dahulu cara untuk melakukan pencatatan akuntansi agar aman, efektif dan efisien yang di mulai dari mengorganisir suatu dokumen , formulir – formulir yang ada dan juga menyusun suatu prosedur pencatatan nya.
Pada sistem akuntansi sangat berkaitan dengan pembuatan prosedur dalam akuntansi atau alat – alat pendukung lainnya yang akan di ikuti dengan penentuan suatu langkah yang akan digunakan kedepan nya nanti. Yang didalam nya ada beberapa pengumpulan data serta laporan keuangan perusahaan. Sehingga dengan adanya sistem akuntansi ini beberapa informasi akuntansi akan mudah perusahaan untuk mengambil keputusan.

9. Akuntansi Pendidikan (Education Accounting)

Akuntansi pendidikan atau yang sering di sebut dengan education accounting adalah salah satu bidang akuntansi yang memiliki bidang khusus yaitu yang akan diarahkan di bidang pendidikan. Akuntansi pendidikan ini biasanya mengajar akuntansi, memberi pengetahuan tentang akuntansi, Cara penyusunan kurikulum pendidikan, atau hal lain yang masih berhubungan dengan ilmu akuntansi.
Sehingga akuntan yang bergelut di dunia pendidikan bisa disebut dengan bagian bagian akuntansi pendidikan atau education accounting. Dalam akuntansi pendidikan ini juga memiliki peran serta fungsi akuntansi di dalam dunia pendidikan yaitu untuk menyediakan suatu informasi yang memiliki sifat kuantitatif, terutama yang memiliki sifat keuangan sehingga dapat di gunakan untuk pengambilan suatu keputusan ekonomi dalam entitas pendidikan.
Siklus dari akuntansi pendidikan adalah laporan keuangan yang akan di jadikan hasil laporan yang terakhir dalam proses akuntansi, yaitu aktivitas pengumpulan dan pengolahan suatu data keuangan yang akan di sajikan dalam bentuk laporan suatu keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam membuat keputusan atau pengambilan keputusan. sehingga untuk menyusun suatu laporan keuangan yang akan dipertanggungjawabkan nantinya dan dapat di terima secara umum, maka prinsip dari akuntansi, prosedur, metode, dan juga teknik dari semua yang dicakupkan dalam ruang lingkup akuntansi maka bisa dinamakan siklus akuntansi.

10. Akuntansi Internasional (International Accounting)

Bagian – bagian akuntansi seperti akuntansi internasional adalah salah satu bagian yang akan mencakup suatu masalah – masalah yang sedang terjadi dalam suatu transaksi perdagangan internasional atau lintas negara yang sering terjadi di perusahaan – perusahaan yang sudah multi nasional. Akuntansi internasional ini meliputi dua aspek dalam pembahasan utama yaitu deskripsi, pembandingan akuntansi dan dimensi akuntansi dari transaksi – transaksi internasional.
Sehingga pada aspek utamanya dalam akuntansi internasional adalah untuk membahas suatu gambaran standar akuntansi dan suatu praktek akuntansi dari berbagai negara dan juga membandingkan standar dan praktek tersebut di masing – masing negara yang sedang di bahas. Selain yang di atas maka akuntansi internasional juga akan membahas mengenai laporan keuangan yang terjadi, valuta asing, perpajakan dalam perusahaan internasional, audit internasional dan juga manajemen yang dilakukan pada bisnis internasional. Akuntansi internasional ini juga merupakan bagian akuntansi yang memiliki tujuan untuk berorientasi nasional, sehingga memiliki arti yang luas untuk :
·         Menganalisa komparatif internasional
·         Untuk mengukur suatu isu – isu yang timbul dari data laporan akuntansi yang baik bagi transaksi – transaksi suatu bisnis internasional.
·         Untuk memenuhi kebutuhan bagi pasar – pasar keuangan internasional.
·       Untuk harmonisasi keragaman pada pelaporan suatu keuangan yang melalui aktivitas – aktivitas politik, organisasi , profesi serta pembuatan.
Sehingga akuntansi internasional ini hanya mencakup bidang akuntansi keuangan dan pelaporan, akuntansi manajemen, auditing, perpajakan dan juga upaya – upaya untuk harmonisasi akuntansi yang sedang terjadi.

11. Akuntansi Sosial (Social Accounting)

Sedangkan bagian bagian akuntansi yang termasuk kedalam akuntansi sosial adalah salah satu dari bidang akuntansi yang memiliki kegiatan untuk pengarahan suatu masalah yang sering terjadi di masyarakat. Sehingga bisa di contoh kan dalam bidang akuntansi sosial ini adalah pengarahan tentang menyediakan suatu informasi  yang masih berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat secara makro, dan juga memberikan informasi tentang kepadatan penduduk yang dikaitkan dengan penghasilan suatu penduduk.
Akuntansi sosial atau social accounting ini adalah salah satu bidang bidang akuntansi yang terbaru dan akuntansi sosial ini paling sulit untuk di jelaskan jika di bandingkan dengan bagian bagian akuntansi yang lainnya, karena secara menyeluruh bahwa akuntansi sosial ini akan menyangkut dana – dana kesejahteraan suatu masyarakat.
Sehingga bisa disimpulkan dari akuntansi sosial adalah penyusunan, pengukuran serta analisis yang dilakukan terhadap konsekuensi pada sosial dan ekonomi dari suatu perilaku yang sangat berkaitan dengan pemerintah dan wirausahawan. Akuntansi sosial sangat fokus terhadap kinerja pemerintah maupun pelaku bisnis dengan baik.


3. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan dan perhitungan yang berisi ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan selama periode tertentu. Manajemen mendelegasikan tugas pencatatan laporan keuangan ini kepada seorang akuntan. Agar dapat menggambarkan secara jelas maksud laporan yang akan disampaikan, laporan keuangan disusun berdasarkan standar atau kaidah sesuai ilmu akuntansi keuangan.

Jenis laporan keuangan

Berdasarkan cara penyajiannya, menurut PSAK no 1 maka laporan keuangan terdiri dari : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas Informasi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

1. Neraca

Neraca berisi gambaran posisi keuangan, yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca aktiva lancar akan dipisahkan dengan neraca aktiva tidak lancar. Begitu juga kewajiban jangka pendek tentu akan dipisahkan dengan kewajiban jangka panjang.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan aktivitas transaksi pada perusahaan yang akan berpengaruh pada stabilitas, risiko dan prediksi pada suatu periode yang menghasilkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Laporan laba rugi perusahaan menampilkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

3. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan maupun penurunan aktiva-aktiva bersih atau kekayaan perusahaan selama periode tertentu yang didasarkan prinsip-prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan Arus Kas Informasi
Pada umumnya laporan arus kas banyak digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Selain itu, arus kas berfungsi meneliti kecermatan dan ketepatan perkiraan/taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.
syarat-syarat yang harus ada dalam laporan keuangan 
Syarat laporan keuangan laporan yang baik harus memenuhi kriterua sebagai berikut :

1.      Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2.      Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
3.      Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4.      Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5.      Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6.      Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7.      Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
referensi :

Tugas 2

1.     Kekurangan Perusahaan Perseorangan
·        Usaha sulit berkembang karena modal usaha kecil.

·        Kerugian perusahaan ditanggung oleh pemilik.

·        Sulit memperoleh pinjaman karena perusahaan tidak berbadan hukum.

·        Kelangsungan perusahaan bergantung pada pemilik.

·        Tanggung jawab tidak terbatas pada modal. Artinya, harta pribadi pemilik dapat dipakai membayar utang.

·        Tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri.
Dilihat dari kekurangan perusahaan perseorangan tersebut maka dari itu banyak orang yang merubah bentuk usahanya ke PT. karena bentuk usaha PT dianggap lebih menguntungkan bagi mereka.

  



 2.  Alasan kenapa bentuk usaha koperasi cocok dengan bentuk usaha orang Indonesia adalah Karena landasan negara Indonesia adalah gotong royong. Berdasarkan pengalaman, kegiatan saling membantu (gotong royong, solidaritas, dan perhitungan  ekonomi) diantara individu dan usaha akan lebih berhasil mengatasi permasalahan baik sosial maupun  ekonomi. Apalagi dalam menghadapi ekonomi pasar dimana persaingan pasar sangat ketat akan menyebabkan  UKM semakin tidak berdaya. Dalam ketidak berdayaan ekonomi seperti ini  kekuatan-kekuatan ekonomi  seperti usaha besar akan menguasai UKM baik dalam pemasaran hasil produksi maupun dalam penyediaan  sarana-sarana produksi. 

Hal ini menyebabkan usaha-usaha kecil dan  menengah harus bergabung dalam suatu wadah (organisasi), dengan saling membantu dan bekerja  sama tidak saja untuk menghadapi oligopolies dan monopolis, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Organisasi tersebut dinamakan koperasi. Dalam bab ini akan diuraikan sejarah perintisan perkembangan organisasi koperasi yang dimulai dari Eropa dan disebar luaskan keseluruh dunia termasuk Indonesia. 
Para pelopor koperasi telah berhasil memprakarsai organisasi-organisasi  koperasi dan mengembangkan gerakan koperasi, gagasannya dan mengembangkan struktur organisasi koperasi tertentu terutama yang dapat diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-kepentingan khusus dan pada situasi nyata dari kelompok-kelompok orang-orang yang berbeda lingkungan ekonomis dan social budaya. Mereka dalam mendirikan tipe koperasi tertentu dengan melalui proses “trial and errors” yang akhirnya berhasil membentuk organisasi koperasi. Dalam melaksanakan fungsi-fungsi inovatif sebagai pemrakarsa – pemrakarsa sebagai pengusaha-pengusaha koperasi yang membuka jalaln disebut  promotor koperasi. 






3.     Untuk mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha terlebih dahulu perlu menghayati faktor-faktor usaha, juga harus dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman dan penghayatan terhadap faktor-faktor usaha, sangat penting dalam merealisasikan pendirian usaha, simaklah uraian berikut ini:
a.       Alam
Faktor alam yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, antara lain: tanah, sumber air, bahan mentah atau bahan baku, bangunan atau pabarik, dan sebagainya;
b.      Modal usaha
Faktor modal usaha yang perlu dipelajari oleh calon wirausaha, menyangkut pembiayaan kegiatan usaha dan pembangunan;
c.       Keterampilan usaha
Faktor keterampilan usaha yang perlu dimiliki oleh calon wirausaha, antara lain: keahlian, kemampuan teknis, pengetahuan, teknologi dan sebagainya; dan
d.      Tenaga kerja
Faktor tenaga kerja sangatlah penting. Sumber tenaga kerja dapat diambil dari keluarga sendiri, variable yang menyatakan tingkat kemampuan calon wirausaha dalam mengendalikan persiapan pendirian usahanya.
1.       Faktor lingkungan internal dan eksternal
Selain itu, dalam pendirian usaha perlu juga diperhatikan faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal.
a.       Faktor lingkungan internal
Berikut ini diberikan uraian ringkas tentang factor-faktor yang termasuk ke dalam factor lingkungan internal
1)      Sumber daya finansial
Di dalam mempersiapakan pendirian usaha, factor finansial hendaknya disiapkan dan diuraikan berdasarkan kebutuhannya.
2)      Sasaran dan tujuan
Calon wirausaha yang akan mendirikan usaha, terlebih dahulu harus menetapkan sasaran dan tujuan usahanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui target-target yang harus dicapai, kemajuan dan perkembangannya.
3)      Manajemen usaha
Calon wirausaha harus menyusun tim manajemen yang efektif dan efisien serta bertanggungjawab untuk mengimplementasikan dan merealisasikan pendirian usaha.
4)      Pemasok
Pemasok yang digunakan harus didasarkan pada factor-faktor penunjangnya seperti harganya, waktu penyerahannya, kualitas bahan bakunya dan sebagainya.
b.      Faktor lingkungan eksternal
Factor lingkungan eksternal akan menunjang keberhasilan dalam merealisasikan pendirian usaha. Factor lingkungan eksternal meliputi hal-hal berikut ini.
1)      Kebudayaan
Calon wirausaha yang akan mendirikan usaha harus mempertimbangkan pergeseran populasi menurut demografi dan budaya masyarakat. Misalnya, dampak ledakan penduduk, perubahan sikap penduduk, kesehatannya, tuntutannya, adat istiadat dan sebagainya.
2)      Persoalan hukum
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, biasanya calon wirausaha banyak menghadapi persoalan hokum, misalnya pendirian usaha. Di sini calon wirausaha harus bersiap-siap untuk dapat mengurus dan mengatasi perizinan usaha dan persoalan hokum lainnya.
3)      Perekonomian
Dalam rangka mempersiapakan pendirian usaha, calon wirausaha harus memperhatikan dan mempertimbangkan perubahan dalam pendapatan nasional bruto pengangguran menurut daerah geografis dan sebagainya.
4)      Teknologi
Calon wirausaha yang mempersiapkan pendirian usaha, harus mempertimbangkan adanya perkembangan teknologi baru yang mungkin akan mempengaruhi pembuatan produk dan perkembangan usahanya.
5)      Persaingan
Calon wirausaha yang akan mempersiapakan pendirian usaha, sebagian besar selalu menghadapi ancaman persaingan dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah lama berdiri. Di sini  calon wirausaha harus bersiap-siap merencanakan strategi yang paling efektif dan tepat untuk menghadapi persaingan, khususnya dalam bidang pemasaran.
6)      Permintaan
Seperti kita ketahui, sebagian besar produk akan mengikuti daur hidupnya. Berbagai tahap dari daur hidup produknya, biasanya berhubungan dengan pertumbuhan permintaan, penurunan permintaan dan sebagainya. Di sini calon wirausaha harus membuat persiapan cara mengatasi berbagai perubahan dalam permintaan produk. Cara yang dapat dijalankan calon wirausaha ialah menetapkan saluran distribusi yang tepat, promosi, harga produk, modal produk, manfaat produk dan sebagainya.
7)      Bahan mentah atau bahan baku
Dalam mempersiapkan pendirian usaha, calon wirausaha harus memperhatikan sumber bahan mentah atau bahan baku. Gagasan terbaik dalam mengatasi bahan mentah ialah membentuk hubungan yang kuat dengan pemasok dan mewaspadai adanya ancaman kelangkaan bahan mentah.
c.       Faktor-faktor lain
Apabila seorang calon wirausaha mempunyai gagasan atau ide dalam mempersiapkan pendirian usahanya, maka dia harus mencari factor-faktor yang dapat mendorong gagasan atau idenya itu. Factor-faktor tersebut antara lain dapat berupa dukungan keluarga, teman, pengalaman, keuangan, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja, sumber daya yang tersedia dan sebagainya. Adapun factor-faktor lain yang cukup berpengaruh yaitu pertimbangan pengalaman dengan spirit, energy dan rasa optimis mengelola usaha, antara lain sebagai berikut:
1)      Personal
Factor personal menyangkut aspek-aspek kepribadian calon wirausaha yang akan mendirikan usaha.
2)      Sociological
Factor sociological menyangkut masalah hubungan calon wirausaha yang akan mendirikan usaha dengan dukungan keluarga, teman dan sebagainya.
3)      Environmental
Faktor environmental menyangkut hubungan calon wirausaha yang akan mempersiapkan pendirian usaha dengan lingkungan (Bygrave, 1994).



referensi :



http://heriwahyudirachman.blogspot.co.id/2013/11/bab-i-mempersiapkan-pendirian-usaha-a.html?m=1

Senin, 16 Oktober 2017

Tugas 1



1.      Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.   Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A)    Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
·                     Keadaan alam : SDA, lingkungan.
·                     Politik dan hankam : kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan
hankam Negara dimana perusahaan berada : menciptakan.
·                     Hukum
·                     Perekonomian
·                     Pendidikan dan kebudayaan
·                     Social dan budaya
·                     Kependudukan
·                     Hubungan internasional.

B)     Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
·                     Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
·                     Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
·                     Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
·                     Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

2.   Lingkungan Internal
Adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
·                     Tenaga kerja
·                     Peralatan dan mesin
·                     Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
·                     Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
·                     System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
Contohnya adalah perusahaan Indofood, Unilever, Wings, dll.





2.      Tempat dan Letak Perusahaan
A. Tempat Perusahaan
Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
B.  Letak Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan,yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Contohnya seperti perusahaan otomotif Astra Honda Motor, Indofood, dll.



3.  Perbedaan Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro

Lingkungan Eksternal MIkro
Lingkungan Eksternal Makro
Berpengaruh langsung terhadap perusahaan
Tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan
       a. Pemasok
1.      Politik
       b. Distributor
2.      Hukum
       c. Tekhnologi
3.      Perekonomian
       d. Pasar
4.      Social dan budaya, dll.






referensi :